Kamis, 31 Oktober 2019

Dosen Univ Trilogi Menyajikan Hasil Penelitiannya di ISI Surakarta 31 Oktober 2019

Ratih Mahardika
“Development of Illustration of Jakarta Environmental and Cultural Textbook in Elementary School Level “

Jakarta's environmental and cultural education (PLBJ) is one of the subjects needed to maintain the concept of value of life community and Betawi cultural environment for future generations, particularly elementary school students. Submission of PLBJ material in schools is conveyed through textbooks in which are introduced with Betawi traditional games, folklore, local arts, and matters that relate to the environment. The material presented is not only in the form of description but is also in the form of illustrations. However, the composition between the descriptions and illustrations are not balanced and affect students' interest in reading at school. Illustrations displayed in book is important for elementary student. This is due to interesting illustrations stimulates children's curiosity and motivation to read books. Because of this, it is necessary to develop illustrations in accordance with the book material using methods educational research and development which have 4 stages of process (4D) which consist of definition (needs analysis of illustrations), design (illustration design), development (combining the results of illustrations with material in the form of descriptions), and dissemination (see responses from students and teachers concerned). The purpose of this research is to develop illustrations about the environment and culture of Jakarta, with emphasis on the traditional game known as Dampu Bulan which can be later used as part of the development of elementary school PLBJ subject matter.




Dosen Trilogi Jakarta mempresentasikan hasil penelitiannya, dihadapan publik. Vidya Kharishma mempresentasikan tentang Marker Based Augmented Reality for Exhibition in Higher Education
Nowadays, popularity in using AR (augmented reality) for artworks has increased. The technology offered by AR capable of making the audience become more interactive and get an immersive experience. Art exhibition benefits significantly from AR technology development. Responded to this popularity, this research analyzes the uses of marker-based AR for exhibition on art and design in Higher Education using visitor mobile devices. This research aims to find an advantage and limitation on using marker-based AR technology for exhibition in higher education based initial theory and case study. This research uses descriptive qualitative research methods.  The study conducted at the Aralana Exhibition, Trilogi University, as a case study of student and lecturer exhibitions in Higher Education.  The finding of the research confirms a positive influence on the student as a visitor. AR technology stimulates student experience to appreciate art and design by interactive with their mobile devices and motivate them to learns the technology. However, there is a limitation and challenge on the style of artworks as an AR marker, requirements on guide exhibition, and availability of internet connection.  With this finding, it is encouraged for artists and designers to collaborate with across disciplines so they can contribute to exploring the potential of using augmented reality for artworks.


 Sedangkan Bayyinah Nurul Haq mempresentasikan Hasil Penelitian dengan topik 
“Lecturer - Student - SME's Owner , Studio Collaboration Based Learning, A Role Sharing”



Dosen Trilogi Jakarta Mempublikasikan hasil Pengabdian kepada masyarakat dalam Seminar Nasional ISI Surakarta

Dosen Trilogi Jakarta Mempublikasikan hasil Pengabdian kepada masyarakat dalam Seminar Nasional ISI Surakarta pada tanggal 31 Oktober 2019


Ratih Mahardika menyampaikan Hasil Pengabdian KepadaMasyarakat mengenai 
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PENGENALAN MAKANAN BERGIZI UNTUK ORANG TUA ANAK USIA DINI
Melihat pentingnya pengenalan makanan bergizi kepada anak sejak usia dini tentunya tidak lepas dari peran orang tua. Bersamaan dengan kebutuhan tersebut, Pemerintah juga telah menyatakan dalam Permendiknud No.18 Tahun 2018 Pasal 3 bahwa upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan uraian tersebut wajib bagi orang tua, khususnya Ibu untuk berperan aktif dalam tumbuh kembang anak dengan memperhatikan asupan gizi. Pengenalan gizi biasanya dilakukan pada saat makan bersama, akan tetapi dapat dilakukan juga pada saat bermain. Alat permainan edukatif (APE) biasanya dapat dengan mudah didapat dengan membeli, namun alangkah baiknya jika Ibu mengajarkan anak sejak dini untuk membuat mainan dari prakarya sederhana. Selain mengajarkan anak untuk berhemat, juga dengan membuat prakarya dapat mengembangkan daya kreativitas, inovasi, dan percaya diri bagi anak. Oleh karena itu, metode yang dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat APE dari alat dan bahan prakarya sederhana (seperti: gunting, lem, dan kertas origami) yang berbentuk makanan bergizi bagi orang tua (khususnya Ibu).
IMG-20170828-WA0026 IMG-20170828-WA0035 IMG-20170828-WA0003

Vidya Kharishma, Ulfa Septiana menyampaikan Hasil Pengabdian KepadaMasyarakat mengenai 

PELATIHAN TEKNIK ECOPRINT UNTUK GURU PAUD
Salah satu pendidikan yang dapat membantu anak usia dini untuk menyampaikan ide, gagasan, dan imajinasi, adalah seni. Teknik ecoprint adalah salah satu bentuk seni rupa yang memanfaatkan bahan alam sebagai bahannya. Pembelajaran teknik ecoprint untuk anak-anak usia dini memiliki potensi karena murid PAUD dapat memahami dan mengapresiani seni yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan alam sekitarnya. Namun, pembelajaran ecoprint pada anak-anak usia PAUD masih jarang karena kurangnya bahan ajar mengenai teknik ecoprint untuk PAUD dan kurangnya pengetahuan guru-guru PAUD mengenai teknik ecoprint. Permasalahan ini menginisiasi penulis untuk merancangan pelatihan dan membuat bahan ajar mengenai teknik ecoprint untuk guru-guru PAUD. Tahapan proses pengabdian ini persiapan penelitian, analisis kebutuhan mitra, trial and eror perancangan ecoprint, pelaksanaan pelatihan dan dikahiri dengan evaluasi. Berdasarkan analisa kebutuhan mitra, pelatihan ecoprint yang digunakan adalah Teknik ecoprint yang paling sederhana yaitu teknik pukul. Teknik pukul yang biasanya menggunakan palu diganti menjadi ulekan kayu karena lebih aman digunakan untuk anak-anak. Pelatihan ini dilaksanakan di area Jakarta Selatan melalui forum POSDAYA. Hasil pelatihan positif oleh guru-guru PAUD karena pelaksanaannya yang mudah, bahan yang mudah didapat dari alam serta cocok dan aman untuk pelatihan murid PAUD.

  

Bayyinah Nurul Haq menyampaikan Hasil Penelitian tentang
INOVASI PRODUK PADA PERKULIAHAN STUDIO DESAIN PRODUK
This paper will discuss the lectures of product design studios from the perspective of the resulting product innovation. Referring to the product innovation model proposed by Lucia Rampino (2016), product innovation consists of functional innovation, aesthetic innovation, meaning innovation, and product typology innovation. Product Design Trilogy University applies 5 times studio courses, which are carried out from semester 3 to semester 7. Each level has a different theme, complexity, and application flow design process. Based on observations, interviews with lecturers and students, innovation achievements of results and processes lectures found the application of different innovation priorities. This is due to the emphasis on the theme of studio assignments, student conditions, lecture conditions.




Rabu, 30 Oktober 2019

GILANG CEMPAKA, AYOENINGSIH, & TIM MELAKSANAKAN PkM WORKSHOP BATIK LILIN DINGIN DI KAB.LEBAK


Bupati Lebak bersama tim Univ Paramadina dan seluruh peserta, berfoto bersama usai kegiatan.

Prodi DKV Universitas Paramadina bersama Ford Fondation dan Pemda Kabupaten Lebak melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), yang bertema Peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia, salah satu  bentuknya adalah dengan memmberikan pelatihan batik lilin dingin kepada para Ibu ibu penggerak PKk di wilayah setempat.




Upaya ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi meningkatnya kualitas keterampilan para ibu-ibu sekaligus menumbuhkan ekonomi baru.

Pelaksana program dari kegiatan ini adalah para dosen dan mahasiswa dari Prodi DKV Universitas Paramadina-Jakarta, diwakili oleh Ibu Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa (FIR), Gilang Cempaka.,M.Sn, Kaprodi DKV, Ayoeningsih Dyah Woelandhary, M.Sn, dan Dosen Rio Satriyo.

Peserta sangat antusias ketika pelaksanaan kegiatan, bagi mereka ini adalah ketrampilan yang baru, mudah dan dapat dilakukan kapan pun.

Besar harapan pelatihan ini membawa dampak positif bagi wilayah Kabupaten Lebak di masa yang akan datang.

Minggu, 27 Oktober 2019

ARLETI MOCHTAR APIN INSTRUKTUR WORKSHOP BATIK GUTTA TAMARIND Di DESA MEKARSARI GAMBUNG



Kepala Desa Mekarsari Gambung, Bapak Ferry memberikan kesempatan kepada warganya untuk meningkatkan keahliannya. Salah satunya adalah memanfaatkan limbah alam. Melalui Arleti Mochtar Apin keinginan tersebut dapat diwujudkan melalui workshop batik.

Minggu, 27 Oktober 2019 bertempat di Desa Mekarsari sejumlah Peserta mengikuti pe
Workshop ini. Dipandu oleh Arleti, tampak 25 orang peserta dengan tekun mengikuti instruksi dan tahapan demi tahapan yang diberikan. Salah satu peserta menyampaikan bahwa keahlian ini akan dimanfaatkan untuk membuka usaha secara bertahap. Materialnya mudah didapatkan dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini menurut Arleti dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan bela negara yang dimotori oleh sejumlah anak muda.

Bagaimana keseruan peserta dalam mempelajari material go green ini, dapat disimak di bawah ini.






MURAL KARYA SISWA SMA NEGERI 1 WANASALAM-BANTEN

Dinding kota banyak yang dibuat menjadi bergambar diistilahkan oleh anak milenial ngamural. Mural kini menjadi penanda kota ataupun sebuah wilayah. Kampung Joditan di Malang adalah salah satu contoh mural yang berhasil.

Di SMAN 1 WANASALAM ada Beberapa program ekskul, diantaranya Sanggar Seni, yg didalamnya berisi kegiatan anak di bidang Seni Rupa dan kerajinan, seperti melukis, mematung, membatik.

Beberapa karya ada yang sudah terjual ke masyarakat, antara lain produk cendramata atau hiasan-hiasan dekoratif dan juga batik. Program ekskul sanggar seni tidak lepas dari dukungan pihak sekolah dan Kepala sekolah nya.

Ika Kurnia Mulyati seorang guru SMA Negeri Wanasalam, membimbing siswanya untuk membuat mural di dinding sekolahnya. Ekspresi siswa nya tertuang di bawah ini. Mari kita apresiasi bersama.





Sabtu, 26 Oktober 2019

INSTRUKTUR BATIK GUTTA TAMARIND - TEH YU dan TEH ERNI

Malam Minggu sore sekitar pukul 15.00 sembari minum kopi di halaman rumah, Teh Yu dan Teh Erni memberikan workshop batik kepada publik. Mereka mendaftar melalui IG Meyhawati Yuyu Julaeha Rasep. Peserta mendapatkan materi dimulai dari membuat pola batik hingga pelorotan malam dingin yang cukup menggunakan air saja. Limbah cucian batik ini tergolong ramah lingkungan, dikarenakan material pembatik menggunakan bubuk biji asam jawa. Bagaimana keseruan sore sore di halaman rumah? Mari kita apresiasi kegiatannya di bawah ini.








DEWI ISMA ARYANI PEMBICARA DI KOREA


Sejak Masyarakat Kostum Korea (KSC) didirikan pada 5 Desember 1975, ia telah menjadi pusat aktif bagi para sarjana bidang kostum selama lebih dari 40 tahun, dengan sponsor dari Federasi Masyarakat Sains dan Teknologi Korea (KOFST).

KSC juga menyelenggarakan Konferensi Musim Semi tahunan di bulan Mei bersama dengan pameran kostum (Pameran Kostum KOSCO) dan Konferensi Internasional Musim Gugur di bulan Oktober yang saat ini diselenggarakan di Korea. Sebagai perwakilan dari Indonesia adalah Dewi Isma Aryani, Dosen dari Program Studi Diploma III konsentrasi Fashion Design Universitas Kristen Maranatha-Bandung. Materi yang disampaikan banyak menarik minat audience yang hadir. Selama konferensi akademik ini, makalah akan dipresentasikan dalam sesi pemakalah dan poster tentang divisi akademik dalam kostum Korea, desain fashion, estetika pakaian, konstruksi pakaian, psikologi sosial pakaian dan pemasaran mode. Pameran ini meliputi kostum sejarah, seni untuk dipakai, dan produk seni. Melalui acara-acara ini, KSC tetap berdedikasi untuk mempromosikan kegiatan ini di antara para anggotanya.


Asosiasi Kostum Internasional, yang didirikan oleh akademisi dari Korea, Taiwan, dan Jepang pada tahun 1982, secara teratur mengadakan Kongres Kostum Internasional dua tahunan (ICC) yang diselenggarakan secara bergantian oleh masing-masing negara. Untuk mendorong partisipasi yang lebih luas dan memperluas perspektif, ICC juga telah diadakan di negara lain, termasuk Portugal, Denmark, Inggris, dan Amerika Serikat. ICC bertujuan untuk mempromosikan penelitian dan pertukaran akademik dan memperkenalkan tren baru dalam studi kostum, serta mempromosikan persahabatan di antara para anggotanya.


KSC berdedikasi untuk melakukan yang terbaik untuk memperkuat ikatan dengan masyarakat akademik dan lembaga penelitian lainnya, serta untuk mempromosikan kolaborasi akademik dan industri dan saling menguntungkan dan kemajuan baik di kalangan perancang busana dan dalam industri fashion di Korea.

Jumat, 25 Oktober 2019

DEKRANASDA PROJECT



Dalam rangka mendukung program Dekranasda Provinsi Jawa Barat, tahun 2019 yang dicanangkan sebagai embrio nya Inacraft, diharapkan mampu mewadahi potensi daerah yang tersebar di 27 kota/kabupaten dengan beragam produk unggulan berupa barang-barang kerajinan, minuman dan makanan, yang menjadi ciri khas masing-masing kota dan kabupaten tersebut.

Cimahi sebagai penyangga ibu kota Provinsi Jawa Barat (Kota Bandung), yang hanya memiliki 3 kecamatan, dituntut mampu menunjukkan eksistensinya melalui beragam produk unggulannya, mulai dari produk batik, barang-barang cendera mata, batik ecoprint, makanan berbasis singkong dari Cireundeu dan juga beberapa produk unggulan lainnya, yang cukup beragam.

Pada penyelenggaraan pekan kerajinan Jawa Barat ke XIII tahun 2019 ini dilaksanakan dari tanggal 25 s.d 27 Oktober 2019 dengan menampilkan beragam acara antara lain Bazar, Helaran Produk Unggulan, Fashion Show, Lomba-lomba dan Demo Mini, dengan mengambil tempat di Gedung Sate.

Atas permintaan dari Dekranasda Kota Cimahi khususnya kepada SMA Negeri 4 Cimahi, untuk tampil di acara Helaran Produk Unggulan, dimana kontingen melakukan devile di depan podium tamu undangan selama kurang lebih 5 menit, adapun siswa SMAN 4 menampilkan karya trash fashion dan four takol (perkusi dari barang limbah), sebagai pengiring devile kontingen Cimahi.


Trash fashion merupakan karya cipta siswa kelas XI SMAN 4 Cimahi pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019, dimana siswa kelas peminatan IPA secara kelompok menciptakan karya ini dengan model pembelajaran Project Based Learning, karya diawali dengan proses perencanaan (termasuk analisis biaya, bahan, teknik dan waktu pengerjaan), proses pembuatan, ekspos dan evaluasi.


Mereka diharapkan mampu mengolah limbah yang sehari-hari ditemukan disekitar lingkungan sekolah (terutama limbah plastik), serta kearifan lokal, dimana lokasi sekolah berada di dekat lingkungan pemukiman, dengan masyarakat sekitar adalah pekerja di sektor industri pabrik tekstil dan industri rumahan.

Ada 7 karya trash fashion yang siap ditampilkan pada acara helaran di Pekan Kerajinan Jawa Barat ini, dan personil Perkusi memakai batik Shibori juga hasil karya siswa pada tahun pelajaran sebelumnya. Patut dicermati dan dimotivasi potensi sekolah sebagai pusat pengembangan budaya dan kreativitas.

Prestasi yang pernah ditorehkan  pada tanggal 20 Juli 2019, SMAN 4 Cimahi
Menjadi juara ke 1 acara GTV Fest (kolaborasi perkusi, band, tari dan trash fashion). Semua ini berkat bimbingan dan arahan dari guru guru di SMA Negeri 4 Cimahi, salah satunya adalah Ibu Nina Irnawati.


 

Kamis, 24 Oktober 2019

NIKEN APRIANI DALAM BIJABA#1

Workshop batik gutta tamarind semakin diminati masyarakat yang mengutamakan. Kali ini Niken Apriani yang menginisiasi ramuan tamarind dengan sejenis lemak nabati memberikan workshop dalam event BIJABA#1 di Galeri Thee Huis. Kegiatan dilaksanakan Kamis 24 Oktober 2019, diikuti oleh 50 orang peserta. Kegiatan workshop membatik ini dengan trainer dari komunitas 22 ibu selalu dipenuhi peminat. Membuktikan bahwa masyarakat banyak yang beralih k material ramah lingkungan. Adapaun keseruan kegiatan workshop tersebut adalahdi bawah ini.





Rabu, 23 Oktober 2019

YUNISA TALK SHOW TENTANG KOMUNITAS 22 IBU & BATIK GUTTA TAMARIND DI PT BUMA JAKARTA


Yunisa adalah dosen dari Universitas Pembangunan Jakarta menjadi pembicara dalam acara talk show yang diadakan oleh PT BUMA Jakarta padahari Rabu 23 Oktober 2019. Undangan ini didasari oleh peran Aktif Yunisa dalam membantu menyebarkan pengembangan material batik dengan menggunakan kearifan lokal yaitu olahan dari bubuk biji asam jawa. Peran aktifnya Yunisa di Komunitas 22 Ibu tampaknya diamati oleh dunia industri. Karya karya 22 Ibu yang ditampilkan banyak diapresiasi oleh publik yang hadir. Hadir dalam kesempatan tersebut pimpinan dari PT BUMA dan juga nyaris seluruh karyawannya hadir.

KAcara Talk show Komunitas 22 ibu sangat diapresiasi oleh PT.BUMA, terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar komunitas dan antusiasme karyawan BUMA untuk ikut workshop yang diadakan komunitas.

PT BUMA di akhir acara menyerahkan cinderamata kepada komunitas 22 ibu sebagai ucapan terima kasih atas sharing sessionnya hari ini. Acara ditutup dengan foto bersama.

Selasa, 22 Oktober 2019

BIJABA #1



Ariesa Pandanwangi dan Nuning Yanti Damayanti mendapatkan undangan sebagai peserta dalam pameran BIJABA #1 (Biennale Seni Rupa Jawa Barat yang pertama di gelar di Kota Bandung). Pembukaan dilaksanakan pada hari Senin 21 Oktober 2019. Digelar di Galeri Thee Huis Taman Budaya Propinsi Jawa Barat. Karya karya yang digelar melibatkan 57 perupa dari berbagai daerah di Jawa Barat. Pameran berlangsung dari tanggal 21 Oktober hingga 31 Oktober 2019. Selamat Mengapresiasi.









Senin, 21 Oktober 2019

ANAK-ANAK LOMBA MEMBUAT BATIK DENGAN MEDIA LILIN DINGIN

Anak anak kelas 1 - 3 SD, duduk rapih di selasar samping aula Sekolah St Ursula Bandung. Mereka duduk dengan tertib diikuti oleh kakak kakak kelasnya yang sudah duduk dibangku kelas 4 - 6 SD. Kakak kelas 1-2 SMP datang belakangan. Mereka terdiri atas 52 anak SD dan 15 anak SMP dari Sekolah St Ursula. Karya mereka akan dipilih yang dapat memadukan harmoni warna.

Mereka duduk tertib, mengikuti arahan dari Ariesa Pandanwangi yang akan menjelaskan terlebih dahulu manfaat bubuk biji asam jawa.

Anak anak penasaran ketika dijelaskan bahwa akan membatik tanpa canting. Bagaimana keseruan anak anak mengikuti lomba dari membubuhkan malam dingin hingga proses pencucian untuk menghilangkan malam?












Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...