Senin, 22 Oktober 2018

SAKOLA-Pameran Lukis Batik Karya Guru Seni Budaya



                                SAKOLA

Mengungkap sisi realitas sosial dalam dunia pendidikan

SAKOLA sebuah istilah dalam bahasa sunda yang artinya SEKOLAH. Sebuah tajuk pameran yang diusung oleh 14 orang guru dari lintas sekolah (TK SMP SMA). Mereka tergabung dalam Komunitaa 22 Ibu.

Para Ibu Guru ingin mempersembahkan karya seni lukis batik dengan teknik gutta tamarind yang akan dipamerkan tepat di Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November 2018.

Tujuan persembahan ini untuk menyampaikan pesan proses penguatan pendidikan karakter kepada banyak pihak bahwa perjuangan keras anak anak dalam memperoleh pendidikan membentuk karakter yang tangguh u bangsa.

Dikuratori oleh Citra Smara Dewi
Kurator Galeri Nasional Indonesia-Jakarta

Pameran dibuka 25 Nov 20188
16.00 - 19.00
Dibuka oleh Dra. Triana Wulandari, M.Si
Direktur Sejarah-Kementrian Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia
Dibuka untuk umum 26 Nov-5 Des 2018
Gedung PPK jl. Braga-Naripan, Bandung

Persiapan pameran dapat diakses melalui media Jabar Pojok Satu: https://jabar.pojoksatu.id/bandung/2018/10/14/sambut-hari-guru-nasional-sakola-bakal-persembahkan-karya-seni-lukis-batik-di-bandung-intip-persiapannya-di-sini/

Media Gatra Jabar online: https://www.gatra.com/rubrik/budaya/seni/354930-Menakar-Kreativitas-Perupa-Guru-Seni-Menuju-Pameran-SAKOLA

Jumat, 12 Oktober 2018

SAKOLA - realitas sosial dalam dunia pendidikan

SAKOLA sebuah istilah dalam bahasa sunda yang artinya SEKOLAH. Sebuah tajuk pameran yang diusung oleh 14 orang guru dari lintas sekolah (TK SMP SMA). Dengan latar akademik dari pendidikan guru, mereka ingin mempersembahkan karya seni lukis batik dengan teknik gutta tamarind yang akan dipamerkan tepat di hari guru nasional pada tanggal 25 November 2018.

Persembahan para guru ini adalah untuk memotret sisi dunia pendidikan yang mereka langsung temui di lingkungan sekolahnya ataupun lingkungan di luar sekolah. Sepulang mengajar dan setelah finger print pukul 16.00 mereka berlanjut hunting banyak objek. Banyak objek yang sudah didapatkan di sekolah, namun beberapa objek yang ditemui di pelosok kadang menyentuh hati. Teknologi juga membantu para guru untuk mendapatkan data pembanding. Mereka juga rajin searching ditemani mbah Google.

Mulailah proses sketsa diatas kertas. Gagasan real dituangkan di atas kertas diolah bersama dengan karakter masing masing personal dalam berkarya. Setiap karya terus dengan intens berkomunikasi dengan kurator mbak Citra Smara Dewi. Seorang kurator dari Galeri Nasional Indonesia- Jakarta. Didampingi oleh Co Curator Ariesa Pandanwangi.

Kegiatan Persiapan Pameran dapat di akses: https://jabar.pojoksatu.id/bandung/2018/10/14/sambut-hari-guru-nasional-sakola-bakal-persembahkan-karya-seni-lukis-batik-di-bandung-intip-persiapannya-di-sini/

Berita lainnya juga dapat diakses melalui
http://www.gatra.com/rubrik/budaya/seni/354930-Menakar-Kreativitas-Perupa-Guru-Seni-Menuju-Pameran-SAKOLA

Adapun perupa yang sedang mempersiapkan karyanya adalah Perupa:
 1.Eneng Nani Suryati
 2.Erni Suryani
 3.Ida Rustiana
 4. Ika Kurnia Mulyati
 5.Meyhawati Yuyu Julaeha Rasep
 6.Nia Kurniasih
 7.Niken Apriani
 8.Nina Irnawati
9.Nita Dewi Sukmawati
10. Rina Mariana
11.Siti Sartika Aryadi
12.Sri Nuraeni
13.Sri Sulastri
14.Tjutjun Setiawati.

Proses berkaryanya dapat diakses di





Tunggu proses berkarya lainnya, masih dalam proses editing dari art director team video komunitas 22 ibu, Risca Nogalesca Pratiwi.

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...