Salah satu
sohibs 22 Ibu, memiliki sebuah villa di kawasan Gunung Puntang, Bandung
selatan, dengan luas lahan
sekitar 1 ha, view nya sangat indah karena langsung menghadap ke Gunung Puntang. Ia bersama dengan
suaminya juga sesama alumni dari institusi yang sama mengundang lintas angkatan
untuk berkumpul di Villanya. Tepat dengan waktu yang disepakati melalui
komunikasi di jejaring sosial, maka pada hari Minggu, 22 Februari 2015 tepat
pukul 17.00 mulailah berdatangan para sohibs dari angkatan 76 hingga angkatan
92, tua muda bergabung disini. Konon berdasarkan cerita dari empunya villa, Hari
semakin malam justru para sahabat semakin banyak berdatangan, rupanya ikatan
emosional sesama alumni sangat kuat. Semoga kita dipertemukan kembali dalam keadaan sehat. Salam hangat 22 Ibu.
Selasa, 24 Februari 2015
Rabu, 18 Februari 2015
PAMERAN “AKU DIPONEGORO: SANG PANGERAN DALAM INGATAN BANGSA, DARI RADEN SALEH HINGGA KINI”
Selasa, 17 Februari 2015, Komunitas 22 Ibu, berangkat dari Bandung, untuk bersama-sama mengapresiasi karya-karya seni rupa yang di pamerkan di Galeri Nasional. Para Ibu antusias mengapresiasi karya-karya yang ditampilkan.
Minggu, 15 Februari 2015
WORKSHOP DRAWING DI TAMAN BUDAYA
Hari Minggu,
15 Feberuari 2015, para Ibu bersama keluarga berkumpul di ruang galeri Taman
Budaya-Bandung. Duduk setengah lingkaran mengelilingi Bapak Diyanto, yang
mengawali perbincangan dengan membahas naluri, sensibilitas, dan rasa.
Tahap awal
untuk mengolah rasa, maka diingatkan kembali dengan tarikan garis dari arah
bawah ke atas menuju satu titik yang dituju, kemudian dari atas ke bawah,
demikian pula sebaliknya, dan diakhiri dengan arah garis diagonal yang pada
akhirnya seolah membentuk jalur-jalur yang mirip anyaman.
Tahap kedua
melatih rasa dengan menggunakan kedua tangan untuk menggambar. Pensil dipegang
oleh kedua tangan dan menggambar kepala manusia hingga dada dengan arah dan
alur yang sama. Selanjutnya diamati intensitas garis, tampak pada salah satu
garis yang sudah dibuat oleh tangan kiri, salah satunya tampak ‘berkarakter’,
dibandingkan dengan yang dibuat oleh tangan kanan.
Tahap ketiga
mengolah rasa, membiarkan arah tangan bergerak, goresan pensil diarahkan kemana saja tanpa henti membentu suatu objek. Asyik juga menawali
kegiatan dengan refreshing semacam ini.Pertemuan
menjadi ramai, karena hadirnya para Bapak dan putra-putri
dari 22 Ibu serta mahasiswa sebagai anggota baru. Pertemuan diakhiri dengan
makan siang bersama. Asyiikk…makan.
Sebagai informasi Taman Budaya juga menerima masyarakat umum yang ingin belajar
tentang seni, pada hari Minggu dan Jumat, pada pukul 11-13.00. Peserta dapat
langsung datang, sambil mengisi formulir pendaftaran yang tersedia. Silahkan
datang ya....
PERTEMUAN REGULER KOMUNITAS 22 IBU SELASA 10 FEBRUARI 2015
Selasa, 10 Februari 2015, adalah awal pertemuan keluarga komunitas 22 Ibu, suasana kekeluargaan mewarnai pertemuan tersebut. Ibu Niken selaku penerima keluarga 22 Ibu tampak sumringah menyambut kedatangan para Ibu yang tampaknya sudah tak sabar saling peluk dan cipika cipiki, maklum sudah 1 bulan tak jumpa sejak pameran 22 Ibu. Hidangan mengalir, tak sabar para Ibu mencicipinya. Dalam kesempatan tersebut juga hadir beberapa anggota baru yang diperkenalkan oleh sesama anggota 22 Ibu.
Pertemuan tersebut membicarakan point-point program yang akan digulirkan pada tahun 2015. Mengapa baru dibicarakan program? Inilah uniknya komunitas 22 Ibu, karena biasanya awal kegiatan justru baru dimulai on pada bulan April. Hal ini sudah terbukti sejak 2013, 2014, dan kini 2015. Apabila ada kegiatan pada bulan Februari berarti itu adalah pemanasan sekaligus persiapan untuk bulan April.
Adapun beberapa program utama yang dibicarakan adalah persiapan pameran drawing yang sejatinya akan diselenggarakan pada tanggal 22 -31 Agustus 2015 di Taman Budaya-Jawa Barat. Tahapan persiapan yang akan dilaksanakan pada bulan Februari adalah workshop drawing bersama Diyanto di Taman Budaya, Maret perumusan tema pameran, April-Juni adalah content visual, shooting proses berkarya, khusus menjelang puasa dan lebaran off untuk seluruh kegiatan, karena semua akan konsentrasi dalam menjalankan ibadah puasa dan menghadapi Lebaran. Mulai kembali awal Agustus untuk pencetakan katalog pameran serta yang akan direncanakan oleh Taman Budaya yakni publikasi kepada publik. tepat 22 Agustus 2015 direncanakan pameran dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan kedua adalah mengikuti pameran khusus untuk pendidik di Malaysia. Kegiatan ketiga adalah pameran tematik di Galeri Seni Popo Iskandar. dan keempat adalah penutup akhir tahun yakni kegiatan besar wajib diikuti yang dilaksanakan atas dasar kecintaan pada keluarga besar komunitas 22 Ibu yakni tanggal 22 Desember 2015. Empat kegiatan utama ini dianggap kegiatan inti, kegiatan lainnya adalah apresiasi seni ke Galeri Nasional, Gathering 22 Ibu, dan memenuhi banyak undangan pameran yang datang ke komunitas 22 Ibu. Semoga semua dapat berjalan dengan lancar. Salam hangat 22 Ibu.
Rabu, 11 Februari 2015
PAMERAN-UMROH-ISTANBUL BY MIA SYARIEF
PAMERAN-UMROH-ISTANBUL
MIA SYARIEF
MEKAH: Rangkaian kegiatan pameran yang usai di akhir tahun, menutup
lembar tahun 2014. Selanjutnya fokus ibadah umroh yang sudah direncanakan sejak
2014. Bulan Januari 2015, syukur Alhamdulilah, aku dapat menunaikan niat untuk umroh.
Berangkat bersama sahabat karibku, serta rombongan yang baru kami kenal,
sungguh suatu perjalanan yang menyenangkan. Ada satu peristiwa yang aku anggap
sebuah mukjijat, diantara kerumuman jutaan manusia yang mengelilingi Ka’bah aku
tiba-tiba mendapat ruang yang lowong, tak ada seorangpun disitu, tiba-tiba saja
aku dapat sujud syukur kepada Allah, aku sampai menangis terhisak hisak,
mendapatkan kesempatan yang luar biasa. Subhanallah. Banyak peristiwa yang
tidak aku duga, yang rasanya tidak mungkin aku dapatkan, semua dipermudah oleh
Allah. Alhamdulillah. Sungguh sangat bersyukur, semua dilancarkan oleh Nya.
Usai Umroh, aku lanjut bersama rombongan ke Istanbul. Dari Mekah membutuhkan
waktu 4 jam penerbangan.
ISTANBUL: Mayoritas mayarakatnya didominasi oleh kaum muslim, tetapi style
mereka banyak mengiblat ke eropa. Hal ini dapat dilihat dari tatanan kota yang
rapi, simple, terkesan modern. Demikian pula bangunannya. Pesawat yang membawa
kami disambut oleh udara yang cukup dingin berkisar antara 5-6 derajat celcius.
Rasanya tangan beku, untung sarung tangan kami cukup tebal membungkus jemari
kami.
Penataan kota di Turki |
Bangunan exterior Hagia Sophia sederhana dan tidak menunjukkan kemegahan dibandingkan dengan interior bangunan yang dihiasi sangat indah. |
Area exterior hagia Sophia |
Area Exterior Hagia Sophia |
Denah Hagia Sophia memiliki ukuran panjang 270 kaki (90m) dan lebarnya 240 kaki (80m). |
Aku menjadi bagian dari arsitektur kota |
Bertemu salju |
Blue Mosque |
Selama 5 hari di Istanbul, banyak pengalaman berharga yang dapat menambah wawasan keilmuan tentang sejarah. Kembali ke Indonesia bersama kehangatan rekan rekan seperjalanan dan siap kembali bekerja-berkarya-berproses kreatif kembali dan yang paling utama kembali kumpul dengan keluarga. Semoga juga dapat diapresiasi oleh rekan-rekan yang lain. Salam hangat-Mia Syarief
Langganan:
Postingan (Atom)
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...
-
Batik di tengah gempuran kemajuan teknologi tetap memperlihatkan eksistensinya. Pengakuan UNESCO terhadap eksistensi batik, semakin ban...
-
Dinding kota banyak yang dibuat menjadi bergambar diistilahkan oleh anak milenial ngamural. Mural kini menjadi penanda kota ataupun sebuah w...
-
Serombongan anak anak sekolah dari SMP Negeri 4 dipandu oleh Guru Seni Budaya-Ibu Sri Sulastri- tampak memenuhi ruang Galeri Sejarah dan Keb...