Selasa, 16 Juli 2019

Komunitas 22 Ibu: PAMERAN "SHARIRA"






"SHARIRA" yang berarti 'tubuh' dalam bahasa sansakerta atau 'awak' dalam bahasa sunda, selain berpengaruh kuat sebagai resapan bagi bahasa lainnya berpotensi pula menerobos waktu. Tidak heran jika istilah itu kerap digunakan untuk mengidentifikasi perihal 'aku' atau 'kamu' bahkan menjangkau pula makna lebih luas yakni, 'manusia'.

Istilah "Sharira" berikut makna yang melekat di dalamnya, merupakan bingkai tematik dan eksploratif bagi para perupa yang tergabung dalam komunitas 22 Ibu. Sharira bukan sebatas alibi, melainkan pemicu untuk mengembangkan lebih jauh penalaran dan interpretasi atas 'tubuh' terkait berbagai gambaran permasalahan kenyataan yang dihadapi, disikapi dan dihayati   perempuan, di samping kesadaran atas medium yang dipilihnya.

Pameran seni rupa "SHARIRA"akan berlangsung:

Hari/Tanggal: Sabtu-Sabtu/17 - 24 Agustus 2019
Waktu Pembukaan: Sabtu, 17 Agustus 2019.
Pukul 19.00-21.00
Dibuka oleh: Iwan Gunawan, S.Sn.,MM, Kasi Seni Budaya, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat.
Tempat: Galeri Thee Huis, Taman Budaya, Propinsi Jawa Barat
Jl. Bukit Dago Sel. No.53A, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135




Tidak ada komentar:

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...