Neo Soho Mall dalam rangka Hari Batik Naaional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2019, menggandeng Komunitas 22 Ibu, Museum Tekstil dan juga komunitas lainnya serta Universitas Podomoro untuk menjalin mitra kerjasama dalam pameran batik bercerita, Workshop, Talk Show.
Pameran ini yang diusung adalah karya seni rupa yang digagas dari cerita mitos dan legenda dari Indonesia yang berisi pesan moral dan kebaikan, dan dibuat oleh para dosen dan guru yang tergabung dalam Komunitas 22 Ibu. Pameran ini dikuratori oleh Boyke Janus.
Tujuan Pameran ini untuk:
1) menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
2) membentuk karakter bangsa untuk generasi muda melalui pesan moral yang disampaikan melalui narasi visual.
3). Menjadi ajang sumber penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pengembngan teknik batik lilin dingin.
4) Meningkatkan apresiasi masyarakat melalui sejarah kejadian yang bercerita dari wilayah Indonesia.
5) Meningkatkan hubungan baik dalam kerjasama dengan banyak mitra.
Ketua panitia dalam event ini adalah Ibu Nurul Primayanti, seorang dosen lulusan desain produk dari Belanda menyampaikan bahwa Kiprah Perempuan Indonesia dalam hari Batik Nasional adalah sebagai penjaga Budaya Bangsa Indonesia agar dapat menjadi identitas bangsa di dunia dan Batik sebagai ekspresi Bangsa.
Selain itu Perempuan Indonesia jg dapat konsisten melestarikan Batik dari dirinya sendiri dan dapat mengedifikasi sesama serta generasi muda agar terus memakai dan mengapresiasi Batik dalam bentuk Karya Seni.
Komunitas 22 Ibu bekerja sama dengan Prodi Desain Produk Podomoro University mempunyai visi yang sama dalam cara mengapresiasi Batik Indonesia yaitu dengan cara kami bersama menyelenggarakan dan menggelar Pameran Karya Seni dan Workshop Batik Dingin-Gutha dalam Acara Batik Day 2 Okt 2019 di Neo Soho .
Wakil Rektor bidang akademik, Dr. Maria Prihandrijanti, S.T, juga mensuport kegiatan ini. Kegiatan Kerjasama dengan berbagai pihak utk Podomoro University sdh menjadi satu langkah pasti yg harus selalu dilakukan.
Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak menjadikan Podomoro University dapat tumbuh bersama dalam menciptakan kemajuan Pendidikan Tinggi Indonesia dan jg menambahkan kompetensi Mahasiswa/i Podomoro University.
Benefit yg diperoleh Podomoro University dari turut berpartisipasi dalam kegiatan menyelenggarakan "Batik Day" adalah kami mensupport juga sekaligus mengappresiasi Seni Batik Indonesia yg sudah menjadi Warisan Leluhur Bangsa di dunia.
Dimana ini sesuai dengan isi dari Anthem Podomoro University yaitu sebagai bukti nyata konsistensi kami sebagai Sang Penjaga Budaya.
Dalam kesempatan ini, Silviyanti Dwi Aryati - Assistant Marcomm & Relation General Manager juga menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati Batik yang sudah 10th dinobatkan sebagai Unesco Heritage. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan teknik batik yang bermacam-macam selain dengan teknik batik canting lilin ada batik dingin - Gutha dan batik Ketan.
Acara ini juga sebagai program CSR Share Our Heart dari Central Park & Neo Soho bekerjasama dengan JKT Creative dimana 60 kain batik dari hanging installation akan dijual setelah selesai acara dan seluruh hasil penjualannya akan digunakan untuk pemberdayaan ibu-ibu rusun Pulo Gebang.
Pameran, workshop, talk show yang disusun menjadi rangkaian kegiatan ini akan berlangsung pada hari Jumat 27 September 2019 hingga 6 Oktober 2019 di Neo Soho Mall. Silahkan datang dan Selamat Mengapresiasi.
#pameranceritabatiknusantara
#workshopbatiklilindingin
#talkshowbatik
#komunitas22ibu
#neosohomall
#universitaspodomoro
#exhibition
#jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...
-
Batik di tengah gempuran kemajuan teknologi tetap memperlihatkan eksistensinya. Pengakuan UNESCO terhadap eksistensi batik, semakin ban...
-
Dinding kota banyak yang dibuat menjadi bergambar diistilahkan oleh anak milenial ngamural. Mural kini menjadi penanda kota ataupun sebuah w...
-
Serombongan anak anak sekolah dari SMP Negeri 4 dipandu oleh Guru Seni Budaya-Ibu Sri Sulastri- tampak memenuhi ruang Galeri Sejarah dan Keb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar