Ruang Galeri Sejarah dan Kebudayaan Tionghoa yang terletak di lantai 2 Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan di jalan Nana Rohana 37 Bandung, tampak semarak dan ceria dengan kunjungan Ibu Walikota Bandung- Ibu Oded.
Hal pertama yang dilakukan oleh Ibu Oded adalah mencoba membatik dengan menggunakan lilin dingin. Tampak Ibu Siti Sartika menjelaskan proses pembuatan material tersebut. Ibu Oded sempat terkesima bahwa campuran antara bubuk biji asam jawa dengan lemak nabati dapat menghasilkan lilin dingin yang ramah lingkungan. Cara menggunakannyapun sangat mudah bahkan menyenangkan tanpa khawatir tersiram rasa panas.
Rasa penasaran akan hasil lukis batik dipuaskan dengan berkeliling ruang dan mengapresiasi semua panel karya seni lukis batik. Para perupa mendampingi Ibu Oded dan menjelaskan makna dan pesan yang disampaikan kepada audience dan khususnya peserta didik dalam lukisan batik tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Ibu Oded juga menyampaikan beberapa programnya yang dapat dikaitkan dengan batik lilin dingin. Hal ini disambut dengan baik ajakan tersebut. Semoga program program yang akan dijalankan dapat bermanfaat bagi masyarakat di kota Bandung.
Pertemuan tèrsebut ditutup dengan jamuan makan siang dari Pimpinan Yayasan Dana Sosial Nana Rohana, Bapak Herman Widjaja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...
-
Shine like water Lily_2014_ Mix Media on PAPER_60 X 60 CM_DINI BIRDIENI Water Lily is a very beautiful flowers...I really li...
-
Batik di tengah gempuran kemajuan teknologi tetap memperlihatkan eksistensinya. Pengakuan UNESCO terhadap eksistensi batik, semakin ban...
-
Dinding kota banyak yang dibuat menjadi bergambar diistilahkan oleh anak milenial ngamural. Mural kini menjadi penanda kota ataupun sebuah w...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar