Selasa, 22 Mei 2018

Komunitas 22 IBU: PROSES KREATIF MENUJU PAMERAN DI MUSEUM BASUKI ABDULLAH-JAKARTA

Bulan Juli 2018 adalah agenda pameran dan Pengabdian pada masyarakat melalui workshop Batik malam dingin di Jakarta. Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Kemendikbud Jakarta. Ketua panitia Ibu Ayoeningsih Dyah Woelandhary menyampaikan bahwa tema yang diusung kali ini berbeda dengan pameran yang biasanya di gelar. Pameran kali ini mengusung tajuk Mithos dan atau Legenda dari cerita rakyat Indonesia yang memiliki muatan untuk pendidikan karakter. Agar tepat sasaran maka proses kreatif seniman dengan kuratorial Ibu Nuning Damayanti.

Pameran ini akan mengangkat karya seni rupa yang digagas dari cerita mitos dan legenda dari Indonesia yang berisi pesan moral dan kebaikan, dan dibuat oleh Perempuan Pendidik Seni Indonesia yang tergabung dalam Komunitas 22 Ibu.

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empu- nya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya.

Proses Penciptaan dalam persiapan pameran ini adalah
1. Kurator akan menetapkan 10 cerita dari Indonesia yang mengusung moral dan kebaikan bagi pembentukan karakter generasi bangsa. Adapun 10 cerita tersebut terdiri atas 5 cerita Mitos dan 5 cerita Legenda.
2. Ke 10 cerita tersebut akan di garap oleh 50 orang perempuan perupa. Jadi setiap 1 cerita akan digarap olahan visualnya oleh 5 perempuan perupa.
3. Olahan visual akan disajikan dengan media bubur biji tamarin yang diolah dari bubuk biji asam jawa yang dicampur dengan sejenis lemak nabati. hasil olahan material tersebut juga dikenal dengan nama guta tamarin.
4. Perupa akan merepresentasikan narasi visualnya di atas wastra yang berukuran 40 cm x 120 cm.
5. Display karya akan di gantungkan ke arah vertikal diatas dinding. Sangat memungkinkan apabila perupa akan menyajikan karya instalasi ditengah ruangan.
6. Scene ilustrasi tidak boleh sama, harus berdasarkan urutan cerita dan disarankan dipilih scene klimaks cerita, boleh dibagi menjadi  1, 2,3,4.... modul.

Luaran Proses Penciptaan
1. 50 Hasil karya Lukisan dengan teknik batik yang dibuat ole 50 perupa (guru dan dosen)
2. Buku ukuran A4 tebal 150 halaman. Buku ini berisi paparan konsep dan hasil karya seni yang sudah dipamerkan dari setiap tim yang berkolaborasi yang disajikan dengan bahasa pop ilmiah dan narasi visual karya seni lukis wastra batik lilin dingin.

Sedangkan kegiatan Pengabdian berupa workshop yang rencananya dilaksanakan pagi hari.

Adapun proses berkarya tim Nias adalah sebagai berikut.

Koordinasi Tim Sangkuriang

Koordinasi Tim Jaka Tingkir, mencari referensi di Toko Buku

Tim Nias koordinasi dan berkarya

Proses pemberian malam dingin
 
Menunggu kering dan pemberian warna reaktif untuk sutera.







Tidak ada komentar:

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development

Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...