KARYA SENI "PORTIS TERTIA MUNDI
by
ANTON SUSANTO
Dari pendekatan aspek teknis,
para seniman ini dapat dilacak kecenderungannya yaitu karya 2 dimensional
seperti lukis, fotografi, grafis, drawing, lalu karya-karya 3 dimensional yang
berupa patung, fashion, karya kinetic, juga karya interaktif.
Pada lukis itu sendiri, meskipun
objek dan teknis saling berbeda, namun pada karya Meyhawati Yuyu JRA, Gilang
Cempaka, Belinda Sukapura D., Siti Wardiyah, Entit Usdiati, Nida Nabilah, Arti
Sugiarti, Ety Sukaetini, Nina Irnawati, Sri Nuraeni kita akan menemukan kecenderungan
pemurnian terhadap tradisi melukis konvensional dengan cat dan kuas pada
kanvas. Mereka mempercayakan sepenuhnya gagasan serta ekspresi karya
mereka kepada teknis melukis konvensional.
Begitupun pada Ariesa Pandanwangi yang menghadirkan teknik dan media
tradisional chinese painting serta karya Nenny Nurbayani yang meskipun
reproduksi namun karya aslinya masih menggunakan teknis lukis konvensional.
Kecenderungan lain meskipun
akarnya adalah lukisan tapi mereka mengkombinasikan teknik melukis konvensional
dengan pendekatan teknis yang lain seperti drawing pada karya Dini Birdieni,
Mia Syarif, Ika Kurnia Mulyati.
Kemampuan melukis dengan cara lain
ditampilkan pula oleh Niken Apriani, Rarang Wahjuningsih yang mengolah
lukisannya di atas kain satin dan sutera.
Ada pula Sri Sulastri dan Wien
Sumarsono yang sengaja melakukan eksplorasi menghadirkan crafty material
seperti glitter dan Styrofoam pada karyanya dan karya Rina Mariana yang
mengundang public berinteraksi.
Goresan-goresan yang kuat dan
khas ditampilkan pada karya-karya drawing Ayoeningsih Dyah W. yang menggarap ke
empat bidang karyanya dengan sangat intensif sehingga menambah efek dramatis
pada karyanya.
Begitupun dengan Risca Nogalesa P. yang biasa menggunakan bidang gambar yang besar kali ini melakukan eksplorasi drawing di atas bidang-bidang papan.
Sementara Nita Dewi dan Siti Sartika menuangkan goresan drawingnya di atas kanvas. Sedangkan Nurul Primayanti menghadirkan gambar figuratif dengan outline yang kuat di atas kertas daur ulangnya hampir senada dengan Esti Fadillah yang memberikan ciri stilasi organik dan ornamental pada karyanya.
Begitupun dengan Risca Nogalesa P. yang biasa menggunakan bidang gambar yang besar kali ini melakukan eksplorasi drawing di atas bidang-bidang papan.
Sementara Nita Dewi dan Siti Sartika menuangkan goresan drawingnya di atas kanvas. Sedangkan Nurul Primayanti menghadirkan gambar figuratif dengan outline yang kuat di atas kertas daur ulangnya hampir senada dengan Esti Fadillah yang memberikan ciri stilasi organik dan ornamental pada karyanya.
Untuk karya 3 dimensional Izumi
Mizuta menghadirkan karya torso yang ekspresif juga ekperimen Eneng Neni
Suryati pada objek-objek ready made.
Kompleksitas karya 3D ditampilkan
oleh Endah Purnamasari yang bereksperimen dengan karya kinetic yang
memanfaatkan tenaga surya dan baterai dan karya Nuniek Mawardi yang sangat khas
dengan menuangkan ekspresinya pada busana terapan dengan memanfaatkan berbagai
teknik untuk menampilkan efek visual yang kuat.
Kemampuan teknis yang spesifik
dihadirkan pula dalam karya-karya fotogram Nuning Damayanti serta foto-foto
hitam putih yang sangat humanis dari Miranti Hirschman. Teknologi olah
digital pun ditampilkan oleh Tessa Eka Darmayanti yang memanfaatkan digital
printing dan kolase berbagai kain batik di atas kanvas.
--
Griya Seni Popo Iskandar
Museum - Gallery
Jalan Setiabudi Nomor 235 B
Bandung - Jawa Barat
Indonesia 40154
Open Daily:
Monday - Friday: 10 am - 4 pm