|
Pola Empat. 2016. Ariesa Pandanwangi. Mix Media variabel dimension.
Kosmologi atas tanah,
langit, laut, dan dunia manusia itu sendiri menjadi dasar pijakan saya dalam
memahami makna kesempurnaan dalam konsep Pola empat (Sumarjo. 2014: 254). Pola
empat merujuk pada kategori empat arah penjuru mata angin (hulu/utarahilir/selatan,
barat-timur). Dalam hal ini Suzzane K Langer, menyatakan bahwa, simbol tidak
mewakili objeknya, tetapi wahana bagi konsep tentang objek. Maka, penataan
objek objek berupa empat lingkaran besar yang membentuk pola empat, bagi saya merupakan
metafora laki laki dan perempuan, keduanya memiliki wilayah kekuasaan yang
setara dan memiliki relasi yang solid antara satu dengan yang lainnya dalam
menciptakan skema ruang yang statis sekaligus dinamis. Eksistensi objek
lingkaran besar tersebut tak terlepaskan dari dinamika gerak 12 lingkaran kecil
yang mengelilinginya. Penataan objek dalam konsepsi pola empat yang dikelilingi
objek-objek kecil yang melambangkan waktu, demikian gerakan naik turun dari
objek kecil adalah dinamika kehidupan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sybill No. 4. 2016. Arti Sugiarti. 16 x 40 x 50 cm. Mix Media.
Melukis bagi saya
merupakan cara untuk mencari dan menemukan gambaran sekaligus pula upaya
membebaskan diri dari ketatnya belenggu keseharian .Dalam proses berkarya, saya
mencoba menepis kemungkinan bekerjanya keutamaan pikiran. Sebaliknya, sepanjang
proses, saya mencoba intuitif, luruh dan membuka diri atas berbagai kemungkinan
yang muncul selaku dorongan bawah sadar saya. Sebab itu, yang penting dan berharga
dalam setiap proses yang saya lakukan adalah upaya mencairkan batas yang
terbentang antara subjek (diri saya) dengan objek yang saya elaborasi,
khususnya terkait pertanyaan- pertanyaan di sekitar hasrat, naluri
(ke)wanita(an). Membayangkan ketegangan Pandora saat membuka kotak, mengantar
saya memahami fenomena Sybil.
|
|
Empat Elemen. 2016. Ayoeningsih Dyah Woelandhary. 80 x 100 cm. Bolpoint on paper.
Pandora selalu
dikaitkan dengan keberadaan sebuah kotak berisikan perbagai peristiwa
kebahagiaan sekaligus kenestapaan manusia. Dan manusia hidup dalam naungan
semesta dengan elemen air, tanah, udara, api sebagai unsur utama kehidupan dan
perempuan adalah symbol hidup keberlangsungan semesta dan dalam kotak andoralah
semua misteri hidup manusia terlahir.Visual perempuan dengan symbol 4 elemen menjadi gagasan dalam
kekaryaan.
|
|
Sheer Guile. 2016. Belinda. 125 x 235 cm. Acrylic on Canvas.
"Women has always
been degraded to 'object' either in life or art. They must have a right value,
a perfect size, and a good rate to everything. They can not stand apart from
what men's want or think. For women are a gift and a curse for them. An
'All-gifted', but also a "sheer guile, not to be withstood by men."
|
|
Death could be somebody's HOPE. 2016. Dini Birdieni. Mix Media on Canvas. Size: 5 panels (85cm X 140cm)
PANDORA adalah Wanita
dan Problematika...wanita dengan berjuta masalah kekinian"...perceraian...
poligami...karier...ibu rumah tangga...dan berbagai cara wanita untuk
SURVIVE... Harapan (HOPE) adalah makhluk terakhir yang akan muncul dari kotak
Pandora. Ketika seseorang sudah sangat jengah dan lelah menanti
"HOPE" atau harapan...bisa jadi "death" atau kematian menjadi
harapan yang sangat dinanti Dengan persepsi yang kematian akan lebih indah dari
kehidupannya kini...
|
|
Move On. 2016. Endah Purnamasari. Mix Media. Variable dimension.
Tali belenggu sebagai penghalang mulai terlepas. Keajaiban menuntun ke arah jalan yang bisa dititi, ditapaki, dilalui. Walau pasti ada rintangan tapi tekad kuat menjadi perisai untuk terus berlari menuju impian yang ingin diwujudkan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Diatas Katel. 2016. Eneng Nani Suryati. Mixmedia (katel, kertas, video).
Seperti halnya
Pandora, dalam kemelut kehidupan sesungguhnya harapan muncul dari kemelut itu
sendiri. Ialah doa yang berasal dari hati yang tulus, yang kelak akan menjadi
harapan untuk berhenti dari segala kemelut yang ada. Ketika hidup manusia
dirundung pilu dan kesakitan, bukankah sekali lagi itulah ujian yang tuhan
(dewa bagi Pandora) berikan pada manusia (sementara ujian dewa ditujukan kepada
Pandora). Manusia ber-Tuhan akan tahu kepada siapa dia harus kembali, akan tahu
apa yang harus dilakukannya ketika mendapatkan cobaan serta ujian dari Yang
Maha Kuasa. Wanita dengan doanya yang tulus, yang serta merta memiliki arti
penting dalam kehidupan. Membuat harapan yang seakan jauh untuk dipijak, selalu
dibuat mungkin olehnya. Doa seorang ibu, yang suatu hari nanti akan menjadi
harapan terbesar suatu negeri kacau balau berhasil dicapai, berawal dari doa
untuk suaminya, untuk anak-anaknya, keluarganya, dan negerinya.
|
|
Asa Pandora. 2016. Entit Usdiati. 80 x 140 cm. Acrylic on Canvas.
Saat seorang wanita diberikan sesuatu
yang menjadikan dia penasaran, pasti berusaha mencari tahu apa gerangan, tidak
terpikirkan ada bahaya atau tidak sehingga kadang isinya mengecewakan dan
membuat gundah gulana, namun terkadang walaupun kecewa ada sedikit asa
didalamnya yang akan membuat sesuatu menjadi besar , indah dan menyenangkan,
sebab sedikit asa akan membuahkan sesuatu yang sangat besar dan positif tak ada
asa negatif bagi insane positif,menjadi hukum alam sedikit asa memberi tuntunan
ke arah yang terbaik. Optimistis wujud dari setitik asa.
|
|
Aku Apa?. 2016. Esti Fadilah. 90 x 140 cm. Mix Media on Canvas.
Karya ini bertolak
dari fenomena sosial, khususnya yang dialami perempuan di masa kini.
Problematika pencarian jati diri yang dilakukan perempuan merupakan pijakan
menarik, demikian teknik drawing yang saya pilih, dalam praktiknya merupakan
pendekatan estetik dalam memahami fenomena tersebut.
|
|
Perempuan Tangguh. 2016. Ety Sukaetini. 90 x 150 cm. Drawing Pen on Canvas.
Pandora begitu
mempesona, sampai-sampai Epimetheus tertarik dan menikahinya. Pandora
melepaskan teror ke dunia, akibat ketidak taatan pada dewa- dewa yang telah
menghadiahi kotak yang tidak boleh dibuka. Akhirnya ,dari semua itu bencana
atau hikmah? Pandora nyatanya, tetap punya HARAPAN bahwa PEREMPUAN harus
TANGGUH.
|
|
Some Behind the Grass. 2016. Gilang Cempaka. 100 x 80 cm. Acrylic on Canvas.
Walaupun seorang
perempuan memliki banyak peran baik di area public maupun domestik, ia tetap
seorang pribadi utuh yang berhak memiliki dirinya sendiri tanpa terbagi apapun
atau siapapun. Ia berhak memiliki ruang dan waktu untuk dirinya sendiri, untuk
berekspesi, mengejar keinginan dan hasratnya. Apapun peran seorang perempuan,
hendaklah ia menjadi pribadi yang kuat dan mandiri, menolak untuk pasif dan
tertindas. Karya ini menggambarkan seorang perempuan yang sedang menikmati waktunya
sendiri, jauh dari keriuhan peran gandanya di wilayah publik dan domestik.
Dilatari oleh perbukitan, pepohonan, dan jalan raya, tampak perbukitan itu
mejadi tempat yang sempurna untuk sejenak bersembunyi, menikmati ruang dan
waktu yang sepi. Dimana tempat tersebut mungkin tidak disadari keberadaannya
oleh hiruk pikuk jalanan dan desiran lalu lalang kendaraan. Sebuah tempat
bersembunyi tidaklah harus jauh di ujung dunia sana, sebuah tempat dimanapun
itu bisa menjadi ruang untuk sejenak menjadikan diri kita utuh menjadi diri
sendiri.
|
The Hope. 2016. Risca Nogalesa Pratiwi. 200 x 100 x 75 cm. Instalasi & Mix Media.
Jika sang penggunci
hadir untuk kotak pandora Apa kita mengenal malapetaka Yang menjadikan kita
manusia seutuhnya Jika sang penggunci menggugat sang zeus apa kotak itu akan
terkunci sehingga kita tak merasakan kesengsaraan Jika sang penggunci meminta Pandora
mengembok erat kotak pemberian zeus, Apa kotak itu tak akan pernah terbuka Apa
yang kita harapkan dari sang pengunci yang hadir untuk pandora sedangkan asa
itu sendiri ada didalam kotak pandora Jika sang pengunci hadir untuk wanita apa
yang mesti terkunci Atau kita menggugat, mengapa wanita tercipta dengan keindahan
yang menggoda kaum adam, wanitalah membuat kotak itu terbuka atau membuat
manusia turun kebumi karena memakan buah terlarang Tapi tanpa wanita apalah
arti kaum lelaki Sang penggunci dalam kehadirannya akan menghadirkan banyak
pertanyaan, maka sangkarkan setiap pertanyaan dan jawaban dalam jiwa.
|
Sorrow. 2016. Mia Syarief. 200 x 150 cm. Acrylic on Canvas.
'Kesempurnaan' seorang
wanita bukanlah kesempurnaan yang hakiki. Selama rintihannya masih tak berujung…
Penyesalannya masih tak terbendung… Dan jiwanya masih berharap kedamaian yang
tak terukur… Coba Tuhan menciptakan waktu dua arah, agar bisa kembali menghapus
semua kekeliruan di masa lalu…
|
|
The Souls. 2016. Nenny Nurbayani. 150 x 100 cm. Acrylic on Canvas.
"Pandora adalah
perempuan pertama yang diciptakan oleh para dewa dalam mitos Yunani. Berbagai
keindahan ada padanya. Begitu antusiasnya atas keberadaan Pandora, para dewa
berlomba2 memanjakan nya dengan berbagai hadiah sebagai rasa peduli dalam
berbagai bentuk, baik itu berupa kebaikan ataupun yang akhirnya menjadi
keburukan. Kecantikannya merubah sifatnya. Egoisme muncul karena semua yang diinginkannya
bisa dimiliki, membuat Pandora lupa diri, sampai akhirnya dia sendiri begitu
muak dengan semua kemewahan itu, termasuk terhadap egonya sendiri. Pandora
ingin melepaskan diri dari segala himpitan itu. Tapi semua sudah melekat
didirinya. Sebuah dilema baginya.". Dimana tempat tersebut mungkin tidak disadari keberadaannya
oleh hiruk pikuk jalanan dan desiran lalu lalang kendaraan. Sebuah tempat
bersembunyi tidaklah harus jauh di ujung dunia sana, sebuah tempat dimanapun
itu bisa menjadi ruang untuk sejenak menjadikan diri kita utuh menjadi diri
sendiri.
|
|
Perempuan Turun Harga. 2016. Nida Nabilah. 280 x 165 cm. Acrylic on Canvas.
Maraknya wanita
pekerja seks komersil di kota-kota besar, salah satu alasannya adalah keadaan
ekonomi. Banyak dari mereka yang memanfaatkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya.
Mirisnya pelaku bukan hanya kalangan wanita dewasa, perempuan yang masih dibawah
umurpun telah melakoni pekerjaan tersebut. Kemirisan wanita ini saya gambarkan
secara simbolik sebagai sosok yang mengerikan dan menakutkan. Bahkan ketika
wanita ini memoles wajahnya dengan keindahan, menghiasi dirinya dengan perhiasan,
dan memakai pakaian yang minim, tetaplah tidak membuat wanita ini semakin terlihat
baik tetapi sebaliknya semakin buruk. Sejatinya wanita cantik adalah wanita
yang bisa menjaga hatinya, harga dirinya dan perbuatannya. Bukan terletak pada
pakaian yang dipakainya, bukan pula pada perhiasan yang menghiasi tubuhnya atau
pada bentuk tubuh yang aduhai. Raga sifatnya adalah sementara, kecantikan
adalah ujian dari Tuhan yang harus dilalui seorang wanita. Dan harta adalah
titipan-Nya. Dalam imajinasi saya, wanita yang berperilaku tidak semestinya itu
bagaikan orang buta yang tidak bisa melihat dan membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk. Kuping serta hidungnya seperti kelelawar, yang senantiasa
keluar malam mencari mangsa.
|
|
Mawar. 2016. Niken Apriani. 120 x 120 cm. Sutera.
Pandora bagai Mawar
melàmbangkan cinta. kasih sayang member keindahan yang mempesona Dan
bermaanfaat untuk sdkelilingnya. Wanita sering di simbolkan bagai mawar. Indah
diluar..sulit untuk menggapainya dengan duri yang melindunginya. Ataupun wanita
ingin melepaskan diri dari duri yang mngelilinginya.. Penuh perjuangan tetap
ada harapan dengan kuntumnya yang Indah.
|
|
|
(Atas) Eksperimen bidang patch work. 2016. Nina Irnawati. 120 x 60 cm (2 bidang). Kain Katun.
Ekspansi dalam berkarya seni rupa merupakan pertaruhan antara keberanian dan keinginan, gejolak ini terus bergelora, hingga tampil lah karya pacth work pada bagian atas laman ini, sebuah eksperimen yang penuh dengan tantangan, karya ini saya ibaratkan seperti sebuah ujian kesabaran, bagi seorang wanita ujian kesabaran adalah bagaikan darah yang mengalir alami, yang setiap detik harus dirasakan alirannya, hingga mencapai sebuah titik yaitu kebahagiaan. Pada Karya Eksperimen Bidang Patch Work Ini dibuat sebagai potongan bidang-bidang Dengan tata letak yang bebas beraturan, berbagai motif kain yang berbeda-beda juga komposisi warna, proses berkarya dilakukan dengan menggunakan jahit tangan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Emotion. 2016. Nita Dewi. 140 x 160 cm. Mix Media on Canvas.
Satu hal
yg tersisa dari hati seorang perempuan adalah harapan...harapan akan kebaikan
selepas dari penderitaan dan emosi yang membelengu realita....hidup tanpamu
adalah pengasingan buatku..
|
|
Colony. 2016. Nuniek Mawardi. 200 x 60 x 60 cm. Fashion Design.
Manusia akan selalu
menghadapi tantangan, perubahan dari luar yang merusak. Tanpa adanya eksistensi
dari manusia kemungkinan untuk hidup diubah secara paksa dapat terjadi. Untuk
dapat bertahan maka manusia membutuhkan satu sama lainnya. Untuk menyokong
keberlangsungan hidup bersama dan membentuk koloni. Karya dimetaforakan
melaluibahan serat alam sebagai bahan utama. Manifulating fabric yang
ditonjolkan akan mengangkat chrocet dan applique sebagai teknik utama.
|
|
Kemilau Daun Perak-ku. 2016. Nuning Damayanti. 270 cm x 120 cm. Reprint-drypoint on paper
Alam adalah guru
terbaik bagi kita sebagai manusia, alam tidak mengajar melalui kata kata tapi
dia memberi imajinasi tentang kehidupan sehingga membuat kita berfikir dan
menjadi lebih bijak. Saat kecil hingga menjelang remaja saya hidup dilingkungan
pedalaman yang hijau penuh pepohonan dan tumbuhan. Daun adalah bagian dari
tumbuhan yang seringkali menarik perhatian saya, daun bagi saya adalah salah
satu visualisasi tentang perjalanan hidup, dimana dia tumbuh diawali dengan
mewujud pucuk kemudian merekah dan layu menguning dan mengering kemudian berguguran
lantas mati, setelah itu hilang lenyap menyatu kembali dengan tanah. Fase fase
visualisasi itu mengajak saya berimajinasi dan berfikir tentang lingkaran
perjalanan hidup ( Circle of Life). Ilustrasi misterius yang imajinatif yang
mengajarkan pada saya tentang dunia yang tidak abadi dan dunia masa depan
setelahnya. Rasa penasaran seringkali menjadi pertanyaan apa yang terjadi pada
daun itu kemudian setelah dia gugur dan hilang.... entahlah. Mungkin sama
dengan rasa penasaran Pandora saat melihat ingin melihat isi kotak kehidupan.
Untuk itu saya berikan penghargaan dengan merekam daun fase saat mulai merekah,
dengan sudut pandang yang saya pilih menurut saya wujud daun yang paling indah
sebagai analogi kemilau cantik imajinasi tentang fase tercantik feminitas
perempuan.
|
|
Misteri. 2016. Sri Nuraeni. 100 x 150 cm. Mix Media on Canvas.
Kehidupan
perempuan akan tetap menjadi misteri sepanjang jaman. Apa yang nampak pada diri
seorang perempuan, kecantikan, keanggunan yang penuh pesona tidak akan mampu
menggambarkan kehidupan yang sesungguhnya. Mengarungi kehidupan perempuan
ibarat memasuki hutan belantara yang gelap, berliku, penuh dengan
kejutan-kejutan yang tak terduga, mungkin menyenangkan, mungkin juga tidak,
tetapi bila bisa memahaminya, menyelaminya, dia 'perempuan' adalah 'surga dunia'.
45
|
|
Ilusi dalam Trylogi. 2016. Nurul Primayanti. 80 x 80 cm. Acrylic on Canvas.
Karya ini menceritakan
momen yang terekam setelah kotak Pandora terbuka, ternyata yang mengatur alam
semesta adalah Trilogy. Menguak aturan main alam semesta dalam dimensi bentuk,
yaitu :
- bulat (bola) = gelombang frekwensi waktu,
- segitiga (limas/kerucut)= pencapaian
tertinggi =1,
- dan persegi (kubus) = value
Bumi tercinta diatur
secara akurat dengan (3 bentuk) trigonometri alam semesta, pengaruh
elektromagnetis perputaran matahari dan perputaran bulan (29 hari), ikut
mempengaruhi perilaku emosi mahluk hidup di bumi terutama wanita, karena wanita
mempunyai perasaan dan kepekaan terhadap pengaruh dan perubahan yang ditimbulkan
oleh alam semesta.
|
|
Angan. 2016. Rina Mariana. 350 x 250 x 150 cm. Instalasi-kawat-lighting-Mix Media
Wanita dengan gaun
peri kupu kupu muncul dari ikatan yang membatasi ruang geraknya untuk hidup dan
berjuang membela dirinya .. Seiring perjuangannya dapat memberikan inspirasi
dan memotivasi sesamanya .., lainnya bahkan semua apresiator dan ekspektor .. ,
Konsep :sosok wanita bergaun dilengkapi dengan sayap sayap kupu-kupu , kupu-kupu
yang besar sebagai alat terbang .., kupu2 ukuran sedang melengkapi sebagai
nitizent peran Peri .. Kupu2 kecil menyebar berterbangan bejumlah 40 sebagai
pengikut peri juga beberapa ulat, kepongpong, lava.. Smua terbuat dadi kawat
stainless aksen lampu warna-warni sebagai cahaya , kawat kawat berduri sebagai
alas awal munculnya peri. Tujuannya: berfungsi bagi dunia pendidikan : Selain
sekedar instalasi , konsep dirancang untuk memberi pilihan mode gaun wanita, metamorfosis
kupu-kupu. Manfaatnya : sebagai media pembelajaran Seni Rupa.
|
|
Pandora Inspiring. 2016. Siti Sartika. 100 x 200 cm. Pencil on Canvas
Mampu mendorong dan
menjadi sumber motivasi bagi munculnya sebuah pemikiran baru, mendorong untuk
berkerja dan berkarya untuk sebuah harapan bagi pandora2 diplanet bumi ini.
|
|
Little Butterfly. 2008. Siti Wardiyah. 50 x 80 cm. Acrylic on Canvas.
Mengenai wanita kecil yang
jika dunianya dilingkupi keindahan akan menyebar kebaikan juga. Karya ini
memvisualkan tentang keluguan dan ketulusan. Seorang anak diantara bunga-bunga
bakung.
|
|
Wayangku. 2016. Sri Sulastri. 220 x 120 cm. Acrylic on Canvas.
Mensinergikan antara
kekuatan berkarya, kekuatan hobby berbatu akik juga hobby photo selfie ….Akhirnya
terbentuk sosok wayang berbatu akik sedang selfie dan bernyanyi.
|
|
Reflection. 2016. Tessa Eka Darmayanti. Instalasi 4 Cermin- 4 Potrait.
Pandora is one of the
most descriptive myths of human behavior..." You Sad but pretend to be
Happy - Careless but pretend to be Cautious - Unfaithful but pretend to be
Faithful - Rude but pretend to be Kind – Shy but pretend to be Confidence -
Liar but pretend to be Sincere - Angry but pretend to be Calm... then, you can
pretend to be anyone".
|
|
Sonne. 2016. Wanda Listiani. 120 x 90 cm. Mix Media.
Die Schönheit in der
Pandora mythologie bezeichnet die Dichotomie des Lebens – Reiz und zugleich
Katastrophe – die verschiedene Möglichkeiten, Chancen, Träume und Hoffnung für
die Lebewesen geben, die unter der Sonne Leben.
(Kecantikan pada
Mitologi Pandora menandakan adanya dualitas kehidupan - pesona sekaligus
bencana - yang selalu memberi berbagai kemungkinan, peluang, kesempatan, impian
dan harapan baru bagi makhluk yang hidup dibawah putaran matahari).
|
|
Dzikir. 2016. Wien Sumarsono. 130x 100 cm. Mix Media |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar