Foto Bersama |
PLEASE COME AND JOINT WITH US-OPENING EXHIBITION-26 APRIL 2015-15.30-17.00 |
Tepat pada hari Minggu tanggal 26 April 2015 bertempat di aula Nurcholihs Madjid dibuka pameran 21-International Women Art Exhibition, yang mengusung tajuk 'Spirit of Woman". kegiatan pameran ini digawangi oleh Ibu Ayu selaku Ketua Panitia Pameran yang juga sebagai dosen tetap di Program Studi Desain Komunikasi Visual. Pameran ini diadakan berkat kerjasama dengan Paramadina Women Institute dan Rupakala. Pameran ini mengusung karya-karya seni yang dibuat oleh para pendidik yang datang dari lingkungan dosen dan guru yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Pameran diawali laporan dari ketua panitia, Ibu Ayu yang isinya melaporkan bahwa semua proses pelaksanaan berjalan dengan amat sangat lancar.
Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dianggap penting untuk mengasah segi estetik para mahasiswa, tidak hanya untuk lingkungan fakultas tertentu saja tetapi juga menjadi bahan pembelajaran bagi fakultas lainnya.
Sedangkan Direktur Galeri Nasional yang dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kata sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan suatu perwujudan yang diekspresikan ke seni. Perupa perempuan banyak menciptakan yang indah, padahal saaat ini banyak perupa perempuan yang sudah keluar dari dikotomi tersebut. Selanjutnya, juga menyoroti istilah 21, yang menurutnya dua puluh satu (baca: dua satu) diambil dari momentum Kartini, yang jelas ia memberikan ruang untuk ekspresi yaitu ekspresi untuk membangun kesejajaran, membangun spirit, semangat para perempuan. Beliau juga menegaskan bahwa beberapa perempuan perupa yang mengikuti pameran ini juga pernah terseleksi karya nya di Galeri Nasional. Harapan dari Bapak Direktur Galeri Nasional bahwa pameran ynag relatif singkat ini dapat menjadi ruang untuk proses belajar di dalam kampus juga bagi fakultas yang berada di luar seni agar pemahaman antara pengetahuan dan praktik menjadi seimbang. seperti sebuah teori yang menyatakan bahwa apabila otak kanan dan kiri berjalan seiring, maka diharapkan hidup ini menjadi seimbang.
Sambutan terakhir dari Dekan, Ibu Gilang Cempaka yang menyampaikan bahwa kagiatan ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya kerjasama dengan berbagai pihak, yang diharapkan dapat diapresiasi oleh seluruh sivitas akademika dan masyarakat. Selingan waktu pembukaan diisi denganperformance art yang dibawakan oleh perupa dari Bandung, Ibu Meta.
Selanjutnya pameran dibuka oleh Bapak Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.Yang dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya sejalan dengan program yang digulirkan yaitu program BBM yang artinya Belajar Bersama Maestro. Program ini digulirkan untuk anak-anak agar dapat langsung belajar dari para ahlinya, agar kelak dikemudian hari tercipta kaderisasi para juara seni tari, seni lukis dll, yang saat ini hanya didominasi dalam bidang sains saja. Untuk kegiatan ini pada praktiknya anak-anak terpilih akan diundang langsung untuk belajar di padepokan misalnya mau belajar seni tari maka langsung belajar pada maestro tari di padepokannya, demikian pula bidang seni lainnya. Program ini tentu diharapkan dapat menggenjot sektor-sektor yang komponen seluruhnya berupa kreativitas. Berliau memaparkan bahwa pameran ini dapat menjadi ampilfier di kampus dan di sekolah, sekaligus menjadi ruang belajar. aktifitas yang pada akhirnya menjadi kebijakan.
Pameran diresmikan dengan menuliskan sedikit essay di atas kanvas yang dilanjutkan dengan gunting pita yang didampingi oleh ketua pameran, Ibu Ayuningsih Dyah Wulandari.
Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dianggap penting untuk mengasah segi estetik para mahasiswa, tidak hanya untuk lingkungan fakultas tertentu saja tetapi juga menjadi bahan pembelajaran bagi fakultas lainnya.
Sedangkan Direktur Galeri Nasional yang dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kata sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan suatu perwujudan yang diekspresikan ke seni. Perupa perempuan banyak menciptakan yang indah, padahal saaat ini banyak perupa perempuan yang sudah keluar dari dikotomi tersebut. Selanjutnya, juga menyoroti istilah 21, yang menurutnya dua puluh satu (baca: dua satu) diambil dari momentum Kartini, yang jelas ia memberikan ruang untuk ekspresi yaitu ekspresi untuk membangun kesejajaran, membangun spirit, semangat para perempuan. Beliau juga menegaskan bahwa beberapa perempuan perupa yang mengikuti pameran ini juga pernah terseleksi karya nya di Galeri Nasional. Harapan dari Bapak Direktur Galeri Nasional bahwa pameran ynag relatif singkat ini dapat menjadi ruang untuk proses belajar di dalam kampus juga bagi fakultas yang berada di luar seni agar pemahaman antara pengetahuan dan praktik menjadi seimbang. seperti sebuah teori yang menyatakan bahwa apabila otak kanan dan kiri berjalan seiring, maka diharapkan hidup ini menjadi seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar