Pada tanggal 16 September 2014, akan diselenggarakan workshop keramik untuk 22 ibu pendidik.Bertempat di daerah Bandung Utara. Pemateri adalah Ibu Ayuningsih seorang dosen dari Universitas Paramadina Jakarta.
Rabu, 17 September 2014
Senin, 15 September 2014
Komunitas 22 Ibu: pertemuan reguler 22 Ibu, Majalaya 2 Agustus 2014
Pertemuan reguler 22 Ibu, disepakati di Majalaya, sekaligus Halal Bi Halal dirumah Bapak Usep, alumni UPI yang memiliki profesi sebagai pendidik di sebuah Universitas Negeri di Malang. Kedatangan 22 Ibu disambut dengan sangat ramah oleh keluarga Bapak Usep. Setelah 'acara ritual' berupa sambutan dll, maka acara makan siang bersama yang ditunggu-tunggu, datang. Makanan sangat nikmat, dinikmati disisi balong dengan pemandangan sawah yang menghijau. Suasana masih dimeriahkan oleh suara biduan dari 22 Ibu. Sore hari 22 Ibu pamit kepada tuan rumah, asyiknya para tamu dibekali dengan makanan khas Malang dan khas Majalaya. Perjalanan berlanjut ke Bandung. (AP)
Selesai botram, di tepi balong-Majalaya |
Berkumpul kembali pamit pulang-Majalaya |
Komunitas 22 Ibu: Pertemuan reguler bulan Juli 2014
Pertemuan reguler 22 Ibu tetap dilaksanakan pada bulan Juli 2014 bertepatan dengan bulan puasa. Lokasi kegiatan dipilih di rumah Ibu Niken. Acara diawali dengan workshop batik menggunakan malam dingin, dipandu oleh trainner Ibu Nina, Ibu Rarang, dan Ibu Niken. Kegiatan diikuti oleh 22 Ibu dan rekan rekan serta kolega dari lingkungan pendidik, selanjutnya buka bersama dan ramah tamah. (AP)
Setelah Workshop Batik, berfoto bersama di rumah Ibu Niken |
Minggu, 14 September 2014
Komunitas 22 Ibu: Pertemuan Reguler Komunitas 22 Ibu 15 Juni 2014
Pertemuan reguler komunitas 22 Ibu diselenggarakan di rumah salah satu Ibu. Kegiatan diawali oleh sambutan dari Ibu Mia, pemilik rumah tinggal, kemudian syukuran bagi yang berulang tahun (kebetulan ada tiga orang).
Acara dilanjutkan dengan diskusi terkait dunia kesenirupaan yang dipandu oleh Bapak Andre, alumni UPI angkatan 1983, yang membahas mengenai penyelenggaraan pameran baik di tingkat lokal, nasional, internaional juga travelling exhibition. Suasana semakin seru karena semakin banyaknya anggota yang hadir menjelang malam hari. Kegiatan ditutup dengan dinner dan foto bersama rekan-rekan dunia 22 Ibu. (AP)
Langganan:
Postingan (Atom)
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development
Art illuminations in 18th – 19th centuries manuscripts from Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as a creative industry development Abstract M...
-
Batik di tengah gempuran kemajuan teknologi tetap memperlihatkan eksistensinya. Pengakuan UNESCO terhadap eksistensi batik, semakin ban...
-
Dinding kota banyak yang dibuat menjadi bergambar diistilahkan oleh anak milenial ngamural. Mural kini menjadi penanda kota ataupun sebuah w...
-
Serombongan anak anak sekolah dari SMP Negeri 4 dipandu oleh Guru Seni Budaya-Ibu Sri Sulastri- tampak memenuhi ruang Galeri Sejarah dan Keb...